24 C
Situbondo
18 September 2024
spot_img

Komisi E DPRD Jatim Apresiasi Terobosan Pemkab Situbondo Tekan Stunting

​KBRN, Situbondo: Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Zeiniye mengapresiasi kinerja Pemkab Situbondo, yang melakukan berbagai terobosan untuk menekan angka stunting di Situbondo yang masih berada di angka 30,9 persen.

“Kami mengapresiasi langkah Pemkab Situbondo yang membuat terobosan mengolaborasi kegiatan penurunan stunting dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD),” ujar Zeiniye kepada RRI, Rabu (15/2/2023).

Bahkan, Pemkab Situbondo mulai tahun 2023, memberikan insentif Rp250 ribu kepada 4.611 kader posyandu yang merupakan ujung tombak kesehatan ibu dan anak di tingkat terbawah. Mereka yang berperan aktif sebagai agen penggerak bagi kesehatan ibu dan anak.

“Sebelumnya, pemerintah tidak menganggarkan insentif bagi kader posyandu, baru tahun ini,” ucap Politisi PPP ini.

Ia berharap, kader posyandu semakin intens bergerak masif bersama tenaga kesehatan desa untuk mendorong ibu hamil dan balita melakukan pemeriksaan secara berkala, mengampanyekan hidup sehat, keluarga sehat, dan lingkungan sehat, sehingga angka stunting menurun, kesehatan ibu dan anak terjamin.

Selain menggandeng lintas OPD, pemkab juga menggandeng stake holder terkait di antaranya ormas perempuan, komunitas perempuan, dan sejenisnya, yang punya peran di tingkat bawah, untuk ikut serta mengampanyekan stunting.

“Ibu-ibu muda yang punya kekuatan di bawah termasuk guru TK/PAUD juga ikut mengampanyekan stunting,” imbuhnya.

Karena persoalan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Kasus stunting dipengaruhi oleh banyak hal, utamanya masalah ekonomi keluarga dan ketidaktahuan masyarakat sehingga menjadi penyebab tingginya kasus stunting.

Ia juga meminta kepada Pemprov Jatim untuk menguatkan sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota, khususnya daerah yang memiliki angka stunting yang masih tinggi, salah satunya Situbondo, melalui program strategis yang bisa menekan angka stunting.

Baca Lainnya Juga :  Reses III DPRD Provinsi Jawa timur

“Ada program strategis dari pemprov yang fokus dalam penurunan stunting, terutama dengan meningkatkan kesejahteraan nakes yang ada di daerah terpencil, karena kasus stunting banyak terdapat disana,” tegasnya.

Berdasarkan rilis data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, kasus stunting tertinggi di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Jember sebesar 34,9 persen. Diikuti Kabupaten Bondowoso yakni 32,0 dan Kabupaten Situbondo sebesar 30,9 persen.

Sumber : https://www.rri.co.id/jember/daerah/165230/komisi-e-dprd-jatim-apresiasi-terobosan-pemkab-situbondo-tekan-stunting#.Y-3A9nrHg8A.whatsapp

POSTINGAN TERKAIT

KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

SOCIAL MEDIA

0FansLike
178FollowersFollow
144SubscribersSubscribe

INSTAGRAM

POSTINGAN LAINNYA

error: Konten Di Lindungi, Anda Tidak Diperbolehkan Mengcopy !!